Welcome junk!

Perkembangan TV

Tuesday, April 19, 2011

Perkembangan Teknologi Televisi dan Penyiaran

Teknologi informasi mengalami kemajuan secara terus menerus mengikuti perkembangan zaman. Apalagi pada saat ini, persaingan teknologi informasi semakin pesat dan mengalami perkembangan yang sangat pesat. Tidak terkecuali pada teknologi televisi yang juga mengalami perkembangan. Televisi awalnya adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi berasal dari kata tele dan vision; yang mempunyai arti masing-masing jauh (tele) dan tampak (vision). Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia.
Dalam penemuan televisi terdapat banyak pihak, penemu maupun inovator yang terlibat, baik perorangan maupun badan usaha. Televisi adalah karya massal yang dikembangkan dari tahun ke tahun. Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, hukum gelombang elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831) yang merupakan awal dari era komunikasi elektronik. Kemudian perkembangan yang ada saat ini adalah teknologi televisi digital atau DTV, yaitu jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal gambar, suara, dan data ke pesawat televisi. Televisi digital merupakan alat yang digunakan untuk menangkap siaran digital, perkembangan dari sistem siaran analog ke digital yang mengubah informasi menjadi sinyal digital berbentuk bit data seperti komputer.

Kemudian teknologi televisi pun terus bergerak dan kini sampai pada teknologi yang dinamakan smart televisi. Smart televisi yang akan mendukung fungsi televisi yang tidak hanya menangkap siaran stasiun televisi, tetapi juga dapat mengakses konten-konten yang ada di internet. Teknologi ini akan segera hadir di Indonesia dalam waktu dekat, hanya tinggal  menunggu peluang pasar yang pas dan timing yang tepat. Di Jepang sendiri, smart tv sudah setahun lalu pasarkan. Sedangkan di Eropa dan Amerika baru saja masuk ke pasaran. 

Dalam hal broadcast atau penyiaran televisi juga terus mengalami kemajuan. Keberadaan teknologi informasi, dalam hal ini broadcast, terus dianggap solusi paling unggul dalam penyebaran informasi mengenai kemungkinan bencana atau hal yang bersifat informatif lainnya. Perkembangan teknologi penyiaran menuju digital semakin menampilkan keunggulan tersendiri.

Teknologi penyiaran televisi digital terbukti mampu memberikan lebih banyak manfaat bagi pemirsa dibandingkan dengan televisi analog. Keunggulan digital broadcast misalnya adalah dalam hal transfer suara, pada sistem analog suara tidak bisa dipindahkan secara langsung, sementara pada teknologi digital broadcast, bisa dilakukan dengan mudah. Kemudian manfaat lainnya adalah biaya produksi yang makin minim, kualitas gambar yang lebih tajam, sistem tampilan yang lebih baik, menghemat kanal frekuensi, dan aplikasi yang interaktif, dalam arti banyak ragam dan pilihan yang dapat diperoleh juga menjadi beberapa parameter yang dipertimbangkan.

Dibandingkan dengan Analog, kelebihan sinyal digital terletak pada ketahanannya terhadap derau dan kemudahannya untuk memperbaiki (recovery) pada bagian penerimanya dengan suatu kode koreksi kesalahan (error correction code). Keuntungan lainnya adalah pada konsumsi bandwidth yang lebih efisien serta interferensi yang lebih rendah dan penggunaan sistem OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) yang lebih tangguh untuk mengatasi efek lintas jamak.

Meskipun teknologi penyiaran digital telah dikembangkan, semua pemancar televisi di Indonesia masih analog. Maka dari itu semua penerima siaran televisi juga masih analog meskipun memiliki banyak fitur digital. Dengan adanya migrasi (phase out) ke penyiaran televisi digital, pemilik televisi konvensional harus menyediakan suatu kotak konversi sinyal radio dari digital ke analog yang lazim disebut set-top-box, yakni perangkat tambahan pada pesawat televisi sebagaimana VCD player. Teknologi penyiaran digital ini lebih terfokus pada sinyal digital yang di transmisikan dari pemancar, sehingga pesawat televisi yang ada pada pemirsa cukup di tambahi perangkat set top box agar dapat menerima sinyal digital.

Di Indonesia uji coba terhadap penyiaran televisi digital sudah dilakukan sejak tiga tahun lalu. Meskipun sudah memasuki tahun ketiga, pemerintah masih belum menetapkan regulasi mengenai hal ini. Padahal masa uji coba akan segera berakhir pada tahun depan di 2012. Menurut Kepala Pusat Informasi Kementerian Kominfo Gatot S. Dewa Broto, pembahasan mengenai regulasi televisi digital masih berkutat pada masalah teknologi yang pantas digunakan.
Sedangkan Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring menegaskan migrasi teknologi siaran televisi dari analog ke digital adalah sebuah keniscayaan sesuai tuntutan perkembangan teknologi. Menurutnya, pada tahun 2017 dipastikan seluruh siaran televisi analog akan dihentikan sepenuhnya di Indonesia. Pemerintah juga akan melakukan perampingan zona siaran. Jika saat ini terbagi dalam 33 zona sesuai jumlah propinsi yang ada, maka mendatang hanya akan dibagi dalam 15 zona siaran. Perampingan itu didasarkan pada distribusi penduduk yang memang tidak merata di setiap pulau di Indonesia. Misalnya Pulau Jawa akan dibagi dalam lima zona karena jumlah penduduknya yang lebih banyak dan sangat padat, mencapai 54 persen jumlah penduduk Indonesia. Namun Tifatul juga mengakui ada persoalan teknis yang dihadapi dalam pelaksanaan perubahan siaran analog menjadi digital. 
Sementara itu, persaingan antara televisi berbayar makin gencar dilakukan karena masing-masing mulai menawarkan paket siaran beresolusi tinggi atau high definition (HD). HDTV adalah standar televisi digital internasional yang memiliki gambar berkontur jelas dan dengan warna-warna matang. HDTV memiliki jumlah pixel hingga 5 kali standar analog PAL yang digunakan di Indonesia.  Televisi model ini, sebenarnya sudah dijual di tingkat ritel. Namun karena belum ada stasiun televisi broadcasting di Indonesia yang berformat HD, bisnis siaran digital ini hanya mampu dimanfaatkan televisi berbayar karena sebagian besar saluran televisi berbayar sudah memenuhi standar HDTV.
Apapun yang menjadi trend teknologi saat ini ataupun di masa yang akan datang, diharapkan dapat membawa kemajuan untuk bangsa dan membuat anak bangsa lebih kreatif dan inovatif, tidak terkecuali untuk teknologi televisi yang sudah menjadi konsumsi masyarakat sehari – hari.


Created :
Ciciolina Dwi (16809785)

Sumber           :          
http://www.industrikontan.co.id
http://www.wikipedia.com



No comments:

Post a Comment

 

Blogger news

Blogroll

Most Reading