Welcome junk!

UTS KOMUNIKASI POLITIK

Thursday, May 9, 2013


Jawabl ah pertanyaan berikut ini :
1.     Jelaskan dan sebutkan contoh fenomenanya di Indonesia hubungan antara elemen-elemen komunikasi politik (media, organisasi politik dan masyarakat) dalam membentuk opini publik.
2.     Jelaskan perbedaan antara propaganda, iklan politik (political advertising) dan iklan komersial (commercial advertising) dan sebutkan contohnya masing-masing. Jelaskan pendapat Anda, iklan politik yang efektif di Indonesia.
3.     Jelaskan hubungan antara organisasi media dan politisi serta aspek-aspek proses produksi media yang memiliki dampak pada komunikasi politik.
4.      Jelaskan dan sebutkan contoh fenomenanya di Indonesia manakala pressure group (kelompok berpengaruh) dapat menjadi kekuatan (mempengaruhi ) sistem politik dalam demokrasi liberal dan manakala pressure group dapat menjadi distorsi (penyimpangan) sistem politik  dalam demokrasi liberal.

Jawaban :
1. Elemen komunikasi politik sangat berperan dalam membentuk opini publik. Media, organisasi politik dan masyarakat berkaitan erat untuk membuat opini yang menjadi konsumsi publik. Media sebagai alat menyebarkan pesan – pesan politik mempunyai pengaruh yang kuat dalam membentuk opini yang dilakukan oleh organisasi politik, dengan setting yang telah dilakukan dalam mengemas pesan politik yang akan mempengaruhi masyarakat, maka opini publik terbentuk berdasarkan dari proses tersebut.
Dunia politik tidak dapat dipisahkan dari opini publik sebagai salah satu objek politik dan media sebagai sarananya dan masyarakat sebagai objeknya. Dalam Pemilu kemarin, misalnya, sangat menarik melihat bagaimana media membentuk dan mempengaruhi opini publik, termasuk hubungan yang terjalin antara media dengan pelaku politik, seperti politisi, partai politik dan masyarakat umum. Iklan-iklan politik peserta Pemilu banyak bermunculan menjajakan platform-nya.

Contoh fenomena di Indonesia adalah fenomena kedatangan Jokowi dari Walikota Solo menjadi calon Gubernur DKI Jakarta, dan akhirnya saat ini Jokowi telah resmi menjadi Gubernur DKI Jakarta. Pada saat itu PDI P sedang membuat strategi dalam mengangkat partainya, sosok Jokowi diangkat untuk menjadi Gubernur Jakarta padahal dia sendiri masih menjabat sebagai orang nomer 1 di Solo. Media turut mengambil peran dalam pembentukan citra pada Jokowi, orangnya yang down to earth, blusuk’an, ramah, merangkul orang – orang yang berada di kalangan bawah, menjadi sangat fenomenal. Masyarakat menajdi mengenal sosok Jokowi yang dicitrakan di media, sifat serta cara kerjanya semua diekspos dan akhirnya masyarakat mengenal siapa Jokowi. Opini publik terbentuk, dan semua itu karena elemen politik yang berperan dalam membangun citra Jokowi dan dia pun menang dalam pemilukada DKI Jakarta 2012.

2.   – propaganda merupakan upaya dan sistematis untuk membentuk persepsi, memanipulasi alam pikiran atau kognisi, dan memengaruhi langsung perilaku agar memberikan respon sesuai yang dikehendaki pelaku propaganda. Dalam propaganda ada beberapa unsur-unsur terbentuknya sebuah komunikasi, di antaranya:
            1. Adanya komunikator, penyampaian pesan.
            2. Adanya Komunikan atau penerima pesan/ informasi.
            3. Kebijaksanaan atau politik propaganda yang menetukan isi dan tujuan yang hendak       dicapai.
         4. Pesan tertentu yang telah di-“encode” atau dirumuskan sedemikian rupa adar     mencapai tujuannya yang aktif.
          5. Sarana atau medium (media), yang tepat dan susuai atau serasiu dengan situasi dari       komunikan.
          6. Teknik yang seefektif mungkin, yang dapat memberikan pengaruh yang secepatnya       dan mampu mendorong komunikan melakukan sesuatu yang sesuai dengan keinginan    atau pola yang ditentukan oleh komunikator.
       7. Kondisi dan situasi yang memungkinkan dilakukannya kegiatan propaganda yang          bersangkutan.
            8. Tercapainya tujuan kepada aspek kognitif, afektif dan konatif.
Contohnya : fenomena propaganda yang dijalankan oleh pemberitaan di Metro TV tentang korban Lumpur lapindo.

-          Iklan politik merupakan segala bentuk macam promosi yang berkaitan dengan kegiatan politik. Iklan politik sekarang menjadi bidang usaha yang mendatangkan keuntungan yang amat sangat besar kepada pihak pengiklan. Dalam setiap kegiatan kampanye, para calon-calon yang ingin dipilih dalam pemilihan umum berusaha menarik perhatian masyarakat melalui iklan. Iklan inilah yang merupakan salah satu bentuk iklan politik.
Contohnya : iklan ‘katakan tidak untuk korupsi’ yang dilakukan partai demokrat pada masa pemilu, tapi pada akhirnya hampir semua kader demokrat terlibat kasus korupsi.

-          Iklan komersial merupakan iklan yang bertujuan untuk meningkatkan pemasaran suatu produk dan jasa atau iklan yang menawarkan barang dan jasa. Sebagian besar iklan yang kita temui di berbagai tempat merupakan iklan komersial.
Contohnya : iklan penjualan produk seperti minyak wangi, Indomie, Coca Cola, dan sebagainya.

Iklan politik yang efektif menurut saya adalah iklan politik yang bisa menyampaikan visi dan misi yang jelas dan tidak mengandung unsur propaganda, murni untuk menyampaikan pesan politik secara singkat, namun bisa memorable dan berpengaruh untuk publik. Intinya iklan yang jelas, singkat, padat, menarik, dan memorable.

3. Hubungan antara organisasi media dan politisi adalah sangat erat. Media yang memang fungsinya sebagai penyebar informasi politik menjadi alat para politisi untuk bisa merangkul media. Politik memerlukan media sebagai wadah dalam mengelola kesan yang hendak diciptakan. Saat ini fenomena di Indonesia bahkan lebih ekstrim lagi, hampir seluruh kepemilikan raksasa media dipegang oleh orang – orang yang ada di bidang politik pula. Dalam hal ini, pemilik media bisa dengan kebijakannya sendiri untuk membuat citra dirinya sebagai politisi di medianya sendiri untuk disebarkan kepada publik.

Media memiliki kemampuan reproduksi citra yang dahsyat. Dalam reproduksi citra, beberapa aspek bisa dilebihkan dan dikurangi dari realitas aslinya. Kemampuan mendramatisir ini pada gilirannya merupakan alat yang baik bagi politisi, terutama menjelang pemilu. Tinggal bagaimana politisi menjalin hubungan mutualisme dengan media, bagaimana membangun kesan tertentu dengan memilih latar belakang dengan media, bagaimana mampu meyakinkan media bahwa ia dan aksinya adalah penting. Semua dilakukan dengan mengharapkan imbalan publisitas.


4. Pressure group mempengaruhi sistem politik dalam demokrasi liberal jelas apalagi di Indonesia yang memang menganut demokrasi liberal, yang artinya semua pihak dan lapisan masyarakat berhak menyuarakan pendapatnya. Banyak kelompok penekan yang muncul di Indonesia dan itu semua mempengaruhi sistem politik yang dianut, kebijakan pemerintah seringkali dikecam dan juga dipatahkan oleh kelompok penekan , kadang pula didukung dan diekspos habis-habisan. Kebijakan politik di sini menjadi hal yang bisa dikritisi siapapun termasuk kelompok penekan. Contoh yang saya ambil adalah fenomena kelompok penekan FPI (Front Pembela Islam). Di samping mempenagruhi kebijakan politik dalam demokrasi liberal, FPI juga saat ini cenderung menjadi distorsi bagi kebebasan bernegara. FPI membuat seolah – olah Indonesia negara islam yang semuanya dianggap haram kecuali diri mereka sendiri. Pembantaian akan kelompok yang mereka sebut menyimpang dari syariat agama islam, merupakan hal anarkis yang harusnya tidak pantas dilakukan oleh kelompok pembela agama. Perusakan patung dan cagar – cagar budaya di sejumlah kota di Indonesia, itu jelas sekali menyimpang dari demokrasi yang dianut Indonesia.

1 comment

 

Blogger news

Blogroll

Most Reading