Jawabl
ah pertanyaan berikut ini :
1. Jelaskan
dan sebutkan contoh fenomenanya di Indonesia hubungan antara elemen-elemen
komunikasi politik (media, organisasi politik dan masyarakat) dalam membentuk
opini publik.
2.
Jelaskan perbedaan antara propaganda,
iklan politik (political advertising) dan iklan komersial (commercial
advertising) dan sebutkan contohnya masing-masing. Jelaskan pendapat Anda,
iklan politik yang efektif di Indonesia.
3.
Jelaskan hubungan antara organisasi
media dan politisi serta aspek-aspek proses produksi media yang memiliki dampak
pada komunikasi politik.
4.
Jelaskan dan sebutkan contoh fenomenanya
di Indonesia manakala pressure group (kelompok berpengaruh) dapat menjadi
kekuatan (mempengaruhi ) sistem politik dalam demokrasi liberal dan manakala pressure
group dapat menjadi distorsi (penyimpangan) sistem politik dalam demokrasi liberal.
Jawaban
:
1. Elemen
komunikasi politik sangat berperan dalam membentuk opini publik. Media,
organisasi politik dan masyarakat berkaitan erat untuk membuat opini yang
menjadi konsumsi publik. Media sebagai alat menyebarkan pesan – pesan politik
mempunyai pengaruh yang kuat dalam membentuk opini yang dilakukan oleh
organisasi politik, dengan setting yang telah dilakukan dalam mengemas pesan
politik yang akan mempengaruhi masyarakat, maka opini publik terbentuk
berdasarkan dari proses tersebut.
Dunia
politik tidak dapat dipisahkan dari opini publik sebagai salah satu objek
politik dan media sebagai sarananya dan masyarakat sebagai objeknya. Dalam
Pemilu kemarin, misalnya, sangat menarik melihat bagaimana media membentuk dan
mempengaruhi opini publik, termasuk hubungan yang terjalin antara media dengan
pelaku politik, seperti politisi, partai politik dan masyarakat umum.
Iklan-iklan politik peserta Pemilu banyak bermunculan
menjajakan platform-nya.
Contoh
fenomena di Indonesia adalah fenomena kedatangan Jokowi dari Walikota Solo
menjadi calon Gubernur DKI Jakarta, dan akhirnya saat ini Jokowi telah resmi
menjadi Gubernur DKI Jakarta. Pada saat itu PDI P sedang membuat strategi dalam
mengangkat partainya, sosok Jokowi diangkat untuk menjadi Gubernur Jakarta
padahal dia sendiri masih menjabat sebagai orang nomer 1 di Solo. Media turut
mengambil peran dalam pembentukan citra pada Jokowi, orangnya yang down to earth, blusuk’an, ramah, merangkul
orang – orang yang berada di kalangan bawah, menjadi sangat fenomenal.
Masyarakat menajdi mengenal sosok Jokowi yang dicitrakan di media, sifat serta
cara kerjanya semua diekspos dan akhirnya masyarakat mengenal siapa Jokowi.
Opini publik terbentuk, dan semua itu karena elemen politik yang berperan dalam
membangun citra Jokowi dan dia pun menang dalam pemilukada DKI Jakarta 2012.
2. –
propaganda merupakan upaya dan sistematis untuk membentuk persepsi,
memanipulasi alam pikiran atau kognisi, dan memengaruhi langsung perilaku agar
memberikan respon sesuai yang dikehendaki pelaku propaganda. Dalam propaganda
ada beberapa unsur-unsur terbentuknya sebuah komunikasi, di antaranya:
1. Adanya komunikator,
penyampaian pesan.
2. Adanya Komunikan atau
penerima pesan/ informasi.
3. Kebijaksanaan atau politik
propaganda yang menetukan isi dan tujuan yang hendak dicapai.
4. Pesan tertentu yang telah
di-“encode” atau dirumuskan sedemikian rupa adar mencapai tujuannya yang aktif.
5. Sarana atau medium (media),
yang tepat dan susuai atau serasiu dengan situasi dari komunikan.
6. Teknik yang seefektif
mungkin, yang dapat memberikan pengaruh yang secepatnya dan mampu mendorong komunikan melakukan sesuatu yang sesuai
dengan keinginan atau pola yang ditentukan
oleh komunikator.
7. Kondisi dan situasi yang
memungkinkan dilakukannya kegiatan propaganda yang bersangkutan.
8. Tercapainya tujuan kepada
aspek kognitif, afektif dan konatif.
Contohnya
: fenomena propaganda yang dijalankan oleh pemberitaan di Metro TV tentang
korban Lumpur lapindo.
-
Iklan politik merupakan segala bentuk
macam promosi yang berkaitan dengan kegiatan politik. Iklan politik sekarang
menjadi bidang usaha yang mendatangkan keuntungan yang amat sangat besar kepada
pihak pengiklan. Dalam setiap kegiatan kampanye, para calon-calon yang ingin
dipilih dalam pemilihan umum berusaha menarik perhatian masyarakat melalui
iklan. Iklan inilah yang merupakan salah satu bentuk iklan politik.
Contohnya
: iklan ‘katakan tidak untuk korupsi’ yang dilakukan partai demokrat pada masa
pemilu, tapi pada akhirnya hampir semua kader demokrat terlibat kasus korupsi.
-
Iklan komersial merupakan iklan yang
bertujuan untuk meningkatkan pemasaran suatu produk dan jasa atau iklan yang
menawarkan barang dan jasa. Sebagian besar iklan yang kita temui di berbagai
tempat merupakan iklan komersial.
Contohnya
: iklan penjualan produk seperti minyak wangi, Indomie, Coca Cola, dan
sebagainya.
Iklan
politik yang efektif menurut saya adalah iklan politik yang bisa menyampaikan
visi dan misi yang jelas dan tidak mengandung unsur propaganda, murni untuk
menyampaikan pesan politik secara singkat, namun bisa memorable dan berpengaruh untuk publik. Intinya iklan yang jelas,
singkat, padat, menarik, dan memorable.
3. Hubungan
antara organisasi media dan politisi adalah sangat erat.
Media yang memang fungsinya sebagai penyebar informasi politik menjadi alat
para politisi untuk bisa merangkul media. Politik memerlukan media sebagai
wadah dalam mengelola kesan yang hendak diciptakan. Saat ini fenomena di
Indonesia bahkan lebih ekstrim lagi, hampir seluruh kepemilikan raksasa media
dipegang oleh orang – orang yang ada di bidang politik pula. Dalam hal ini,
pemilik media bisa dengan kebijakannya sendiri untuk membuat citra dirinya sebagai
politisi di medianya sendiri untuk disebarkan kepada publik.
Media
memiliki kemampuan reproduksi citra yang dahsyat. Dalam reproduksi citra,
beberapa aspek bisa dilebihkan dan dikurangi dari realitas aslinya. Kemampuan
mendramatisir ini pada gilirannya merupakan alat yang baik bagi politisi,
terutama menjelang pemilu. Tinggal bagaimana politisi menjalin hubungan
mutualisme dengan media, bagaimana membangun kesan tertentu dengan memilih
latar belakang dengan media, bagaimana mampu meyakinkan media bahwa ia dan
aksinya adalah penting. Semua dilakukan dengan mengharapkan imbalan publisitas.
4. Pressure
group mempengaruhi sistem politik dalam demokrasi liberal jelas apalagi di
Indonesia yang memang menganut demokrasi liberal, yang artinya semua pihak dan
lapisan masyarakat berhak menyuarakan pendapatnya. Banyak kelompok penekan yang
muncul di Indonesia dan itu semua mempengaruhi sistem politik yang dianut,
kebijakan pemerintah seringkali dikecam dan juga dipatahkan oleh kelompok
penekan , kadang pula didukung dan diekspos habis-habisan. Kebijakan politik di
sini menjadi hal yang bisa dikritisi siapapun termasuk kelompok penekan. Contoh
yang saya ambil adalah fenomena kelompok penekan FPI (Front Pembela Islam). Di
samping mempenagruhi kebijakan politik dalam demokrasi liberal, FPI juga saat
ini cenderung menjadi distorsi bagi kebebasan bernegara. FPI membuat seolah –
olah Indonesia negara islam yang semuanya dianggap haram kecuali diri mereka
sendiri. Pembantaian akan kelompok yang mereka sebut menyimpang dari syariat
agama islam, merupakan hal anarkis yang harusnya tidak pantas dilakukan oleh
kelompok pembela agama. Perusakan patung dan cagar – cagar budaya di sejumlah
kota di Indonesia, itu jelas sekali menyimpang dari demokrasi yang dianut
Indonesia.
sebutkan sumber referensi teori yang digunakan.
ReplyDelete